Theme Support

Wednesday, 28 May 2025

Gelombang PHK Kembali Terjadi di E-Commerce Asal Singapura yang Beroperasi di Indonesia

Kabar mengejutkan datang dari sebuah platform e-commerce ternama asal Singapura yang telah lama beroperasi di Indonesia. Perusahaan ini kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), dan informasi tersebut menjadi viral setelah salah satu karyawannya membagikan kisahnya di media sosial.

Cerita tentang PHK ini muncul lewat unggahan akun Instagram @lambe_turah. Dalam video tersebut, terlihat seorang karyawan yang menangis usai diberhentikan dari pekerjaannya setelah delapan tahun mengabdi. PHK ini disebut-sebut terjadi pada 24 April 2025.

“24 April 2025, pukul 09.45 WIB tiba-tiba saya menerima email, lalu pukul 11.00 WIB diminta hadir di Zoom meeting. Seluruh divisi kami ternyata terdampak PHK,” ungkap karyawan tersebut, Senin (26/5/2025).

phk karyawan shoope


“Demi Allah, saat mendengar kabar itu saya benar-benar syok dan sangat sedih. Ternyata hari itu menjadi hari terakhir saya bekerja di Sh**ee. Meski saya sudah menyiapkan diri untuk hal terburuk, tetap saja rasa kehilangan itu tak bisa dihindari,” lanjutnya.


Ia menuturkan, sebelum pengumuman PHK, suasana di antara rekan kerja masih penuh tawa dan kebahagiaan.

“Kami masih bisa tersenyum, tertawa. Tapi begitu tahu kabarnya, perasaan kami hancur. Kami belum siap untuk kehilangan rutinitas dan kebersamaan di kantor,” ujarnya.

Meski begitu, ia mencoba menerima kenyataan dengan lapang dada.

“Sampai saat ini saya masih berusaha beradaptasi dengan situasi baru, mencoba ikhlas karena hidup harus terus berjalan,” katanya.

Ia pun menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekannya yang telah berjuang bersama.

“Aku sayang banget sama teman-teman terdekatku di kantor. Terima kasih sudah menemani hampir 8 tahun ini,” ucapnya.

Ia juga berharap seluruh rekan yang terdampak bisa segera mendapatkan pekerjaan baru.

“Semoga kita semua yang terdampak PHK ini bisa menemukan rezeki yang lebih baik ke depannya, serta teman-teman baru yang menyenangkan dan bisa saling memahami,” harapnya.

Unggahan tersebut mengundang banyak komentar dari warganet yang merasa tak percaya bahwa perusahaan sebesar dan sepopuler platform itu harus merumahkan karyawannya.

“Perusahaan sekelas S***e, yang pasarnya enggak pernah sepi, kok bisa ada PHK?” komentar salah satu netizen.

“Padahal tiap hari kurirnya bawain banyak banget paket. Masa masih kena PHK?” tambah yang lain.

“Gue belanja terus di S***e, tapi kok tetap ada pengurangan karyawan?” tulis netizen lainnya.

“Layoff, tapi rekrutmen tetap jalan,” sindir salah satu warganet.

“Ramainya luar biasa, tapi masih PHK juga?” komentar lain.

Kejadian PHK di April 2025 ini bukan yang pertama. Sebelumnya, perusahaan e-commerce ini juga tercatat melakukan PHK beberapa kali dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Pertama, terjadi pada pertengahan 2022, ketika PHK dilakukan tiga kali untuk efisiensi operasional. Pada Juni 2022, pemangkasan karyawan menyasar divisi ShopeeFood. Gelombang kedua terjadi pada September 2022 dengan tiga persen dari 6.000 karyawan terdampak. Gelombang ketiga berlangsung pada November 2022, kali ini menyasar divisi sumber daya manusia (SDM). PHK kembali terjadi di tahun 2023 dan 2024.

x

Monday, 26 May 2025

Lilo dan Stitch mengalahkan Tom Cruise dalam perolehan box office

Remake live-action Lilo dan Stitch dari Disney dan Mission: Impossible yang konon menjadi film terakhir Tom Cruise telah dibuka sebagai dua film terbesar tahun ini dengan memecahkan rekor di box office akhir pekan.


foto : Lilo dan Stitch (atas) dan Mission: Impossible - The Final Reckoning (bawah)


Lilo dan Stitch, yang diadaptasi dari film animasi keluarga favorit tahun 2002, melampaui ekspektasi dengan perolehan sebesar $341 juta (5.524.235.361.700,00 Rupiah) di seluruh dunia.

Itu menjadikannya pembukaan tertinggi kedua tahun 2025 sejauh ini setelah A Minecraft Movie, Variety melaporkan , dan memecahkan rekor untuk akhir pekan Memorial Day di AS.

Mission: Impossible - The Final Reckoning, film kedelapan dalam waralaba tersebut, juga terbukti sukses dengan penjualan tiket sebesar $190 juta (3.078.019.703.000,00 Rupiah).

Cruise telah berperan sebagai agen Ethan Hunt sejak 1996, dan tampaknya mengonfirmasi bahwa The Final Reckoning akan menjadi film terakhir dengan mengatakan kepada Hollywood Reporter : "Ini yang terakhir! Bukan tanpa alasan film ini disebut 'final'."

Tetapi beberapa orang ragu apakah ini benar-benar akan menjadi akhir.

Film laris ini mendapat beberapa ulasan bagus, dengan Guardian menyebutnya "petualangan yang sangat menghibur" dalam ulasan bintang lima, dan Vanity Fair menggambarkannya sebagai "pengakhiran yang pantas".

Namun, tidak semua orang terpesona, dengan Hollywood Reporter mengatakan ini adalah "perpisahan yang mengecewakan", dan Mashable mengatakan serial tersebut berisiko berakhir dengan "pesan yang tidak jelas dan hancur sendiri dalam kaset".

Sementara itu, Lilo dan Stitch merupakan film terbaru dalam serangkaian panjang pembuatan ulang film animasi Disney yang sangat disukai, dan mencapai pembukaan box office terbaik ketiga setelah The Lion King tahun 2019 dan Beauty and the Beast tahun 2017, kata Variety.

Versi baru ini dibintangi oleh Courtney B Vance dan Zach Galifianakis bersama Maia Kealoha yang berusia delapan tahun dan alien lucu yang bisa melarikan diri hasil rekayasa komputer.

Buku ini juga mendapat ulasan beragam, digambarkan sebagai "periang, aneh, dan manis" oleh Daily Beast , tetapi "kekejian yang mematikan pikiran" oleh Times .

Sunday, 25 May 2025

Teknologi 5G

Dalam era digital yang terus berkembang pesat, teknologi jaringan seluler mengalami transformasi signifikan dari generasi ke generasi. Salah satu inovasi terbaru yang menjadi sorotan utama adalah teknologi 5G. Teknologi ini menawarkan kecepatan internet yang jauh lebih tinggi, latensi yang sangat rendah, serta kemampuan untuk menghubungkan jutaan perangkat secara simultan. Tidak hanya menjanjikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna individu, 5G juga membuka peluang besar dalam berbagai sektor, mulai dari industri, kesehatan, pendidikan, hingga transportasi. Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang apa itu teknologi 5G, bagaimana cara kerjanya, serta dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari dan masa depan teknologi secara global.



Latar belakang perkembangan teknologi jaringan

Perkembangan Teknologi 5G dilatar belakangi dengan kebutuhan data yang besar dan kecepatan akses yang tinggi serta Latensi yang rendah. Apa itu latensi? Latensi adalah kecepatan data dari perangkat ke server serta kembali lagi kepada anda. Dalam artian, kita meminta data ke target, setidaknya rendah delay. Sering kali soal delay ini terjadi pada saat kita melakukan Streaming atau Video Call atau transfer data

Perkenalan singkat tentang 5G

Teknologi 5G adalah generasi kelima dari jaringan seluler (mobile network) yang merupakan penerus dari teknologi 4G. 5G dirancang untuk memberikan kecepatan internet yang jauh lebih tinggi, latensi (keterlambatan) yang sangat rendah, dan kapasitas jaringan yang lebih besar untuk mendukung lebih banyak perangkat secara bersamaan.

Pengertian dan Karakteristik Teknologi 5G

5G adalah generasi kelima dari teknologi seluler nirkabel, yang menawarkan kecepatan unggah dan unduh yang lebih tinggi, koneksi yang lebih konsisten, dan peningkatan kapasitas dibandingkan jaringan sebelumnya. 5G jauh lebih cepat dan lebih andal daripada jaringan 4G yang populer saat ini dan berpotensi mengubah cara kita menggunakan internet untuk mengakses aplikasi, jejaring sosial, dan informasi. Misalnya, teknologi seperti mobil berkemudi otomatis, aplikasi game canggih, dan media streaming langsung yang membutuhkan koneksi data berkecepatan tinggi yang sangat andal akan mendapat manfaat besar dari konektivitas 5G.

Perbedaan utama antara 5G dan generasi sebelumnya (4G, 3G, dll.)

Jaringan 5G dan 4G memiliki perbedaan utama dalam kecepatan, latensi, kapasitas, dan kemampuan mendukung berbagai aplikasi. 5G menawarkan kecepatan lebih tinggi, latensi lebih rendah, kapasitas lebih besar, dan kemampuan mendukung teknologi baru seperti IoT dan urrlc , yang tidak tersedia pada 4G. 

IoT = Internet of Things/Internet untuk semua
URLLC = Ultra-Reliable Low-Latency Communications,  merujuk pada penggunaan jaringan untuk aplikasi kritis misi yang memerlukan pertukaran data yang kuat dan tidak terputus. 


Berikut adalah beberapa poin perbedaan yang lebih detail: 
  1. Kecepatan: 
    5GKecepatan unduh dan unggah jauh lebih tinggi, mencapai 10 Gbps (atau bahkan
           lebih). 
    4GKecepatan unduh dan unggah relatif lebih rendah, sekitar 100 Mbps secara teoritis. 

  2. Latensi: 
    5G: Latensi (waktu tunda) jauh lebih rendah, memungkinkan komunikasi real-time dan 
           pengalaman yang lebih responsif.
    4G: Latensi relatif lebih tinggi, kurang ideal untuk aplikasi yang memerlukan respons
           cepat. 

  3. Kapasitas:
    5G:  Dapat menangani lebih banyak perangkat dan volume data secara bersamaan,
           cocok untuk lingkungan yang padat dan dengan banyak perangkat IoT.
    4G: Kapasitas jaringan lebih terbatas, dapat mengalami kemacetan di area yang padat.

  4. Kemampuan Mendukung Aplikasi:
    5G: Mendukung teknologi seperti urrlc (ultra-reliable, low-latency communications), yang
           memungkinkan komunikasi real-time dengan keandalan tinggi.
    4G: Tidak memiliki kemampuan urrlc, sehingga kurang cocok untuk aplikasi yang
           memerlukan latensi sangat rendah. 

  5. Efisiensi Energi:
    5G: Lebih efisien dalam penggunaan energi, terutama saat menggunakan perangkat
           yang membutuhkan koneksi terus-menerus.
    4G: Penggunaan energi relatif lebih tinggi dibandingkan 5G. 

  6. Keamanan:
    5G: Memiliki sistem enkripsi dan pengelolaan jaringan yang lebih canggih,                   
           menawarkan 
    perlindungan data yang lebih baik.
    4G: Keamanan jaringan relatif lebih rendah dibandingkan 5G. 

  7. Ketersediaan
    5G: Jaringan 5G masih dalam tahap pengembangan dan belum tersedia di semua
           wilayah.
    4G: Jaringan 4G sudah lebih banyak tersedia dan diimplementasikan di berbagai
           wilayah. 
Dengan perbedaan-perbedaan ini, 5G menawarkan peningkatan signifikan dalam kecepatan, latensi, kapasitas, dan kemampuan mendukung berbagai teknologi baru, menjadikannya pilihan yang lebih baik untuk aplikasi yang memerlukan kecepatan tinggi, latensi rendah, dan kemampuan mendukung banyak perangkat, seperti IoT dan urrlc. 

Cara Kerja Teknologi 5G


Spektrum frekuensi yang digunakan:
Teknologi 5G memanfaatkan spektrum frekuensi yang lebih tinggi dibandingkan teknologi 4G, mulai dari frekuensi rendah (dibawah 6 GHz) hingga frekuensi tinggi (mmWave, di atas 24,25 GHz). Pita frekuensi utama yang digunakan untuk 5G adalah pita menengah (1-6 GHz), yang menawarkan keseimbangan antara kecepatan dan jangkauan. Pita tinggi (mmWave) memberikan kecepatan tinggi, tetapi dengan jangkauan terbatas. 

Berikut beberapa rincian:

  • Pita rendah (di bawah 6 GHz): Menawarkan jangkauan luas dan cocok untuk layanan nasional, khususnya di daerah pedesaan. 
  • Pita menengah (1-6 GHz): Disebut juga C-Band, pita ini menyeimbangkan kecepatan dan jangkauan, dengan kecepatan hingga 1 Gbps di daerah perkotaan. 
  • Pita tinggi (mmWave, di atas 24 GHz): Menawarkan kecepatan sangat tinggi, tetapi jangkauan terbatas, terutama di perkotaan yang padat. 
  • Pita frekuensi 2,3 GHz: Di Indonesia, pita ini ditujukan untuk melengkapi kebutuhan 4G dan mengawali implementasi 5G.


    sumber : https://wifiranger.com/4g-5g-5g-gee-why-do-i-care/

Spektrum frekuensi 5G yang digunakan dapat bervariasi di setiap negara tergantung pada ketersediaan dan regulasi

Manfaat dan Dampak Teknologi 5G

1. Bagi Pengguna Individu
✅ Manfaat:
Streaming Lebih Cepat dan Lancar
5G memungkinkan streaming video kualitas 4K hingga 8K tanpa buffering.

Gaming Online Lebih Responsif
Latensi sangat rendah memungkinkan pengalaman gaming yang bebas lag, termasuk untuk game cloud dan multiplayer real-time.

VR dan AR Lebih Realistis
Pengalaman VR/AR menjadi lebih imersif dan interaktif karena jaringan 5G mampu menangani data besar dalam waktu nyata. Cocok untuk hiburan, virtual tour, hingga pelatihan virtual.

⚠️ Dampak:
Konsumsi Data Meningkat
Kecepatan tinggi mendorong konsumsi data yang lebih besar, bisa menyebabkan biaya internet membengkak.

Ketergantungan Teknologi
Kemudahan akses bisa menambah durasi screen time dan ketergantungan terhadap internet.

2. Bagi Sektor Industri
✅ Manfaat:
  • Otomatisasi Produksi
    5G memungkinkan mesin dan robot berkomunikasi real-time, meningkatkan efisiensi dan presisi dalam manufaktur.
  • IoT dan Sensor Cerdas
    Mampu menghubungkan jutaan perangkat seperti sensor, kamera, dan mesin dalam satu jaringan penting untuk pertanian presisi, logistik pintar, dan pemeliharaan prediktif.
  • Smart City dan Infrastruktur
    Dukung pengembangan kota pintar: sistem lalu lintas otomatis, pengelolaan limbah pintar, dan pemantauan lingkungan secara real-time.

⚠️ Dampak:
Biaya Infrastruktur Awal Tinggi
Memerlukan investasi besar untuk membangun jaringan 5G dan mengganti perangkat lama.

Kesenjangan Digital
Daerah yang belum terjangkau jaringan bisa tertinggal jika hanya wilayah kota besar yang mendapatkan akses 5G.

3. Dalam Bidang Kesehatan, Pendidikan, dan Transportasi
A. Kesehatan
✅ Manfaat:
  • Telemedicine Lebih Canggih
    Konsultasi medis jarak jauh dengan video berkualitas tinggi dan latensi rendah.
  • Pembedahan Jarak Jauh
    Dokter ahli bisa melakukan operasi dari jarak jauh dengan bantuan robot karena kontrol presisi tinggi.

⚠️ Dampak:
  • Keamanan Data Pasien
    Risiko kebocoran data meningkat jika sistem tidak dilindungi dengan baik.

B. Pendidikan
✅ Manfaat:
  • Pembelajaran Online Lebih Interaktif
    Video konferensi tanpa gangguan, AR/VR untuk simulasi belajar, dan kelas virtual real-time.
  • Akses ke Sumber Global
    Siswa di daerah terpencil bisa mengakses konten edukatif dari universitas dan lembaga dunia.

⚠️ Dampak:
  • Ketimpangan Akses Teknologi
    Tidak semua siswa punya perangkat dan akses 5G, berisiko memperbesar kesenjangan pendidikan.

C. Transportasi
✅ Manfaat:
  • Kendaraan Otonom Lebih Aman
    Mobil bisa berkomunikasi satu sama lain dan dengan infrastruktur sekitar (V2V, V2X) secara real-time.
  • Sistem Transportasi Cerdas (ITS)
    Lalu lintas bisa dikelola otomatis dengan sensor dan AI, mengurangi kemacetan dan kecelakaan.

⚠️ Dampak:
  • Risiko Keamanan Siber
    Sistem transportasi berbasis 5G rentan terhadap serangan siber jika tidak dilindungi dengan sistem keamanan yang kuat.
Tantangan dan Isu yang Dihadapi
Berikut adalah penjelasan lengkap tentang tantangan dan isu yang dihadapi dalam penerapan teknologi 5G, dibagi menjadi tiga aspek utama:

1. Hambatan dalam Implementasi
✅ A. Biaya Tinggi
Pembangunan infrastruktur 5G sangat mahal, terutama karena memerlukan lebih banyak menara kecil (small cells) dibandingkan 4G.
Operator jaringan harus meng-upgrade peralatan, mengganti perangkat keras lama, dan menanam kabel serat optik baru.

✅ B. Kebutuhan Infrastruktur Pendukung
5G memiliki jangkauan yang lebih pendek, sehingga memerlukan banyak titik pemancar di daerah padat penduduk maupun wilayah luas.
Di wilayah terpencil atau pedesaan, akses listrik dan jaringan serat optik terbatas, menyulitkan penyebaran 5G secara merata.

✅ C. Regulasi dan Perizinan
Perlu izin pemasangan perangkat dari pemerintah daerah dan pengelola gedung, yang sering kali memakan waktu dan proses panjang.
Standarisasi internasional juga masih dalam tahap berkembang, terutama untuk penggunaan spektrum frekuensi.

2. Isu Keamanan dan Privasi
✅ A. Ancaman Siber Lebih Kompleks
Karena 5G mendukung lebih banyak perangkat (IoT, mobil pintar, dll.), permukaan serangan (attack surface) makin luas.
Serangan bisa menyasar jaringan inti, perangkat pengguna, atau bahkan perangkat keras vendor.

✅ B. Penyadapan dan Pemantauan
Latensi rendah dan transmisi cepat membuat 5G berpotensi digunakan untuk pengawasan massal jika tidak dikontrol secara etis.
Negara dan perusahaan yang mengelola infrastruktur bisa menyalahgunakan data untuk kepentingan politik atau komersial.

✅ C. Kurangnya Standar Keamanan Global
Tidak semua negara memiliki kebijakan keamanan siber yang kuat untuk 5G.
Ada kekhawatiran terhadap vendor asing yang memasok infrastruktur, karena bisa menjadi "pintu belakang" (backdoor) untuk spionase.

3. Persepsi Masyarakat dan Teori Konspirasi
✅ A. Misinformasi dan Hoaks
  • Sejak awal peluncuran, 5G telah menjadi sasaran berbagai teori konspirasi, seperti:
    5G menyebabkan kanker
    5G menyebarkan COVID-19
    5G merusak sistem kekebalan tubuh
Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut, namun tetap tersebar luas di media sosial.

✅ B. Penolakan dan Vandalisme
  • Di beberapa negara, terjadi penolakan publik dan bahkan pembakaran menara 5G akibat ketakutan yang tidak berdasar.
    Hal ini memperlambat implementasi dan memaksa pemerintah atau operator memberi edukasi lebih intensif.
✅ C. Kekhawatiran terhadap Efek Kesehatan
Meskipun belum terbukti secara ilmiah, ada sebagian masyarakat yang khawatir terhadap radiasi gelombang milimeter (mmWave) yang digunakan 5G.
Perlu pendekatan komunikasi publik berbasis data dan sains untuk mengatasi kekhawatiran ini.

✍️ Kesimpulan
Teknologi 5G menawarkan banyak manfaat, namun menghadapi tantangan serius dari segi biaya, infrastruktur, keamanan, hingga penerimaan masyarakat. Dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk menjamin bahwa implementasi 5G berlangsung aman, merata, dan bisa dipercaya.

Masa Depan Teknologi 5G dan Potensi 6G

Prediksi Perkembangan Teknologi Jaringan ke Depan

✅ A. Evolusi Menuju 6G (Generasi Keenam)
6G diperkirakan akan mulai dikembangkan secara luas pada 2030.
Kecepatan 6G bisa mencapai 100 kali lebih cepat dari 5G, dengan latensi hampir 0 ms, membuatnya cocok untuk aplikasi komputasi waktu nyata ekstrem seperti:
  • Kecerdasan buatan tingkat lanjut (AI kolaboratif)
  • Hologram real-time
  • Internet-of-Senses (pengalaman digital berbasis sentuhan, bau, dan rasa)

✅ B. Jaringan yang Lebih Cerdas dan Otonom
Masa depan jaringan akan menggabungkan AI dan machine learning, memungkinkan pengelolaan jaringan secara otomatis (self-optimizing networks).

Teknologi ini bisa menyesuaikan kualitas jaringan secara dinamis tergantung kebutuhan pengguna dan kondisi lingkungan.

✅ C. Peningkatan Integrasi dengan Teknologi Lain

Jaringan masa depan akan lebih terintegrasi dengan:
  • Satelit orbit rendah (LEO satellites) untuk memperluas jangkauan global
  • Kecerdasan buatan (AI) untuk otomatisasi layanan
  • Blockchain untuk keamanan dan verifikasi perangkat

2. Peran 5G sebagai Fondasi Menuju Teknologi Masa Depan
✅ A. Penghubung Dunia Fisik dan Digital
5G menjadi jembatan antara dunia fisik (perangkat, kendaraan, mesin) dan dunia digital melalui Internet of Things (IoT).

Teknologi ini memungkinkan lahirnya ekosistem seperti:
  • Kota pintar
  • Rumah pintar
  • Industri 4.0

✅ B. Mendorong Inovasi Baru
5G adalah katalis bagi perkembangan teknologi baru yang akan menjadi standar di masa depan:
  • Kendaraan tanpa pengemudi
  • Pembedahan jarak jauh
  • Virtual Reality & Augmented Reality berbasis cloud

✅ C. Mempersiapkan Infrastruktur Digital Global
Penerapan 5G mendorong pembangunan infrastruktur digital yang lebih kuat dan luas, yang akan dibutuhkan untuk menghadapi kompleksitas jaringan 6G nantinya.

Tanpa fondasi 5G, banyak teknologi masa depan akan sulit berkembang secara optimal.

✍️ Kesimpulan:
5G bukan hanya sebuah peningkatan jaringan, tetapi merupakan landasan bagi era digital yang lebih terhubung, cerdas, dan real-time. Teknologi ini membuka jalan bagi transformasi sosial, ekonomi, dan industri — sekaligus mempersiapkan dunia menyambut 6G, yang akan membawa konektivitas ke tingkat yang benar-benar baru.

Popular posts