Belum habis masa Pandemi Covid-19 meneror manusia diseluruh belahan dunia, akhir-akhir ini muncul berita yang sangat tidak mengenakkan akan munculnya varian baru dari virus tersebut, yaitu virus B.1.1.7
Sekarang kita semua telah mendengar bahwa India dan banyak negara lain telah berhenti mengoperasikan maskapai penerbangan, baik dari Inggris maupun ke Inggris. Larangan perjalanan kemungkinan akan berlangsung hingga akhir Desember. Pelaku di balik pembatasan perjalanan baru ini adalah varian baru virus COVID. Baru-baru ini Inggris mengumumkan penemuan jenis baru SARS-CoV-2. Virus yang bermutasi ini dinamai virus B117 atau VUI2020 / 21 dan telah membuat takut para ahli virologi dan petugas medis di Inggris dan di seluruh dunia.
Dan dengan vaksin COVID-19 baru yang hampir siap diluncurkan, banyak orang bertanya apakah vaksin itu akan efektif melawan virus B117 yang baru?
Inilah yang kami ketahui:
Varian baru COVID-19 di Inggris:
Baru-baru ini Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan langkah-langkah penguncian yang ketat untuk diterapkan di Inggris selama musim liburan antara Natal dan Tahun Baru. Ini sebagai tanggapan terhadap virus B117 yang baru-baru ini muncul di negara tersebut.
Ilmuwan dan ahli virus sudah mulai menganalisis virus B117 dan mereka tidak menyukai apa yang telah mereka temukan.
Apa perbedaan varian baru tersebut dengan virus COVID lainnya?
Virus B.1.1.7 baru bukan satu-satunya mutasi COVID-19 yang kita ketahui. Virus memiliki kebiasaan buruk untuk berkembang pesat sebagai respons terhadap kekebalan kita. Beberapa strain sudah ada dan dikategorikan menjadi 4 grup- Alfa, Beta, Gamma, dan delta.
Alasan sederhananya adalah virus B117 lebih mudah menular.
Dalam beberapa minggu terakhir, jumlah infeksi COVID terus meningkat di selatan dan timur Inggris. Sampel dari orang yang terinfeksi ditemukan berupa jenis virus baru. Sudah 1108 orang terinfeksi virus baru itu. Ahli epidemiologi dan ahli virologi telah menemukan bahwa virus B117 70% lebih mudah ditularkan dibandingkan dengan jenis lainnya.
Telah diamati bahwa sifat protein yang membantu perlekatan virus telah mengalami mutasi. Perubahan baru virus korona ini telah meningkatkan laju penularan pada manusia.
Jumlah reproduksi virus B.1.1.7 ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan strain lainnya. Nomor reproduksi mengacu pada jumlah orang yang dapat tertular dari 1 orang yang terinfeksi.
Tapi ada kabar baik. Para ahli juga menemukan bahwa virus B117 tidak menyebabkan infeksi yang lebih parah daripada virus yang lain. Bahayanya hanya terletak pada kenyataan bahwa virus tersebut lebih mudah ditularkan.
Akankah vaksin membuat kita kebal terhadap jenis ini?
Efektivitas vaksin COVID-19 masih dalam antisipasi. Namun, para ilmuwan telah memulai penelitian baru tentang kemanjuran vaksin dalam membangun tanggapan kekebalan terhadap virus B117.
Akankah strain baru mencapai India?
Pakar kesehatan khawatir bahwa jenis virus telah tiba di India. Sejauh ini, pejabat kesehatan telah mengkonfirmasi bahwa 4 orang yang datang dari Inggris, (2 di Kolkata, 1 di Tamil Nadu dan 1 di Karnataka) dinyatakan positif mengidap virus B117. Tetapi konfirmasi belum datang dari Pemerintah. Karena India telah menangguhkan penerbangan ke dan dari Inggris, diharapkan virus baru tidak menyebar seperti api di India.
Cara terbaik untuk memerangi jenis COVID apa pun, menurut WHO, adalah dengan mematuhi protokol COVID. Jadi mari kita terus memakai masker, membersihkan diri kita sendiri, dan menjaga jarak (social distancing).