Thursday, 17 November 2022

Budidaya Tomat Marvel




Menurut jenis pertumbuhannya, tanaman tomat dibedakan menjadi dua, merupakan determinate dan indeterminate. Tipe determinate memiliki postur tanaman pendek, tandan bunga terletak di setiap ruas batang serta di ujung tanaman. Walaupun ragam indeterminate, postur tanaman tinggi, tandan bunga berlokasi berseling di antara 2-3 ruas, ujung tanaman tomat tumbuh pucuk muda. Tanaman tomat jenis indeterminate berbuah besar.

Tomat Marvel merupakan benih salah satu jenis tomat indeterminate yang dapat ditanam di dataran menengah sampai tinggi. Bentuk buah bulat oval, warna buah muda hijau keputihan. Berat buah 90 – 120 gr рег buah. Potensi hasil 4 – 6 kg рег batang. Tahan simpan dan tahan transportasi jarak jauh. Isi bersih 10 gram

Varietas ini merupakan salah satu jenis tomat indeterminate yang dapat tumbuh di dataran tinggi atau menengah. Tanaman adaptif di semua musim, baik di musim kemarau maupun musim hujan. Namun, pertumbuhannya lebih mudah di musim kemarau.

Karakteristik dari tomat ini dapat dikenali dari tanaman atapun buahnya. Daunnya lebar dengan lapisan lilin dan berbulu. Oleh karena itu sangat sulit bagi jamur atau bakteri untuk bisa merusak struktur daun. Dengan itu, mempertahankannya di musim yang berbeda pun tidak akan menjadi masalah.

Dari buahnya, Marvel berbentuk oval. Kepadatan buahnya terlihat dari kerasnya buah. Bila dibelah, dapat kita lihat seberapa rapat dan tebalnya daging buah. Maka dari itu tomat Marvel tahan simpan. Untuk pengiriman sampai luar kota pun tetap bertahan.


PEMELIHARAAN TANAMAN PADA BUDIDAYA TOMAT

Penyulaman budidaya tomat dilakukan hingga umur tanaman tomat 2 pekan. Tanaman tomat yang sudah terlalu tua kalau masih terus disulam mengakibatkan pertumbuhan tak seragam. Berimbas terhadap pengaturan hama penyakit.


Sanitasi Lahan dan Pengairan Pada Budidaya Tomat

Sanitasi lahan pada budidaya tomat mencakup : pengontrolan gulma/rumput, penguasaan air dikala musim hujan sehingga tidak timbul genangan, pemangkasan daun serta pencabutan tanaman tomat terserang hama penyakit.

Pengairan diberikan secara terukur, dengan penggenangan atau pengeleban seminggu sekali apabila tidak turun hujan. Penggenangan jangan terlalu tinggi, batas penggenangan hanya 1/3 dari tinggi bedengan.


Pemupukan Susulan Pada Budidaya Tomat

Pupuk akar diberi dengan metode pengocoran pada umur 15 hst, 25 hst dan 35 hst dengan dosis 3kg NPK 15-15-15 dilarutkan dalam 200lt air, untuk 1000 tanaman, tiap tanaman tomat dikasih 200ml.

Pupuk daun kandungan Nitrogen tinggi diberikan pada usia 7 hst dan 24 hst, meski pupuk daun kandungan Phospat, kalium dan mikro tinggi dikasih umur 20 hst, 30 hst dan 45 hst. Dosis/konsentrasi penyemprotan pantas pedoman pada kemasan.


MENGATASI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN TOMAT

HAMA TANAMAN TOMAT

1. Ulat Tanah

Ulat tanah tanaman tomat merupakan Agrotis ipsilon. Hama variasi ini menyerang tanaman tomat di malam hari, padahal siang harinya bersembunyi di dalam tanah atau di balik mulsa PHP. Ulat tanah menyerang batang tanaman muda dengan cara memotongnya, sehingga acap kali dinamakan ulat pemotong. Cara pembatasannya dengan pemberian insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1gram pada lubang tanam.



2. Ulat Grayak

Ulat grayak tanaman tomat merupakan Spodoptera litura. Ulat grayak menyerang daun tanaman tomat bersama-sama dalam jumlah amat banyak, ulat ini umumnya menyerang di malam hari dengan cara memakan daun dan buah tomat. Gejala pada daun berupa bercak-bercak putih berlubang, sedangkan buahnya ditandai adanya lubang tak beraturan di tiap permukaan buah. Pembatasan kimiawi memakai insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis/konsentrasi cocok petunjuk pada kemasan.

Kredit : https://kabar24.bisnis.com/read/20170206/79/626111/hama-ulat-grayak-akan-sampai-ke-asia



3. Ulat Buah

Ulat buah tanaman tomat yaitu Heliotis armigera. Komponen tubuh hama ini diselimuti kutil. Ulat menyerang tanaman tomat dengan metode mengebor buah sambil memakannya sehingga buah terserang berlubang. Pengaturan kimiawi mengaplikasikan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis/konsentrasi cocok tanda pada kemasan.

4. Kutu Daun

Kutu daun tanaman tomat ialah Myzus persiceae. Kutu mengisap cairan tanaman tomat terutamanya daun muda, kotorannya berasa manis sehingga menggundang semut. Serangan parah menyebabkan daun mengalami klorosis (kuning), menggulung dan mengeriting, hasilnya tanaman tomat menjadi kerdil. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis sesuai pertanda pada kemasan.

5. Kutu Kebul

Kutu kebul tanaman tomat yaitu Bemisia tabaci. Hama berwarna putih, bersayap dan tubuhnya diselimuti serbuk putih seperti lilin. Kutu kebul menyerang dan menghisap cairan sel daun tanaman tomat sehingga sel-sel dan jaringan daun rusak. Pembatasan kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis pantas tanda pada kemasan.

6. Lalat Buah

Lalat buah tanaman tomat yaitu Dacus dorsalis. Lalat betina dewasa menyerang buah tomat dengan sistem menyuntikkan telornya ke dalam buah tomat, kemudian telur berubah menjadi larva, telur-telor ini walhasil menggerogoti buah tomat sehingga buah tomat menjadi busuk. Penguasaan lalat buah bisa menerapkan jebakan lalat (sexpheromone), caranya : metil eugenol dimasukkan botol aqua yang diikatkan pada bambu dengan posisi horisontal, atau bisa pula menerapkan buah-buahan yang bebauannya disukai lalat (misal nangka, timun) kemudian dicampur insektisida berbahan aktif metomil. Kecuali itu, dapat dikerjakan penyemprotan memakai insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis cocok tanda pada kemasan.

7. Nematoda

Nematoda tanaman tomat yaitu Meloidogyne incognita. Serangan nematoda ditandai adanya bintil-bintil pada akar. Nematoda ialah cacing tanah berukuran sungguh-sungguh kecil, hama ini yakni cacing parasit penyerang bagian akar tanaman tomat. Bekas gigitan cacing hasilnya menyebabkan serangan sekunder, seperti layu kuman, layu fusarium, busuk phytopthora atau cendawan lain penyerang akar. Pembatasan kimiawi memakai insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1gram pada lubang tanam.

Kredit : https://en.wikipedia.org/wiki/Meloidogyne_incognita


PENYAKIT TANAMAN TOMAT

1. Rebah Semai

Rebah semai tanaman tomat yaitu Pythium debarianum. Rebah semai umum menyerang tanaman tomat pada fase pembenihan dan tanaman muda sesudah pindah tanam. Pembatasan kimiawi mengaplikasikan fungisida sistemik berbahan aktif propamokarb hidroklorida, simoksanil, kasugamisin, asam fosfit, atau dimetomorf. Dosis ½ dosis terendah yang tertera pada kemasan.

2. Layu Bakteri

Kuman penyebab layu tanaman tomat adalah Pseudomonas sp. Penyakit ini kerap kali menggagalkan tanaman, tanaman tomat terserang mengalami kelayuan daun, dimulai dari daun-daun muda. Upaya pengontrolan antara lain dengan meningkatkan pH tanah, memusnahkan tanaman tomat terserang, melaksanakan penggiliran tanaman serta penyemprotan kimiawi menggunakan bakterisida dari kelompok antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin. Dosis/fokus cocok pada kemasan. Sebagai pencegahan, secara biologi berikan trichoderma pada dikala persiapan lahan, usia 20hst dan 35 hst dilakukan pengocoran mengaplikasikan pestisida organik pada tanah, contoh wonderfat dengan dosis sesuai saran pada kemasan.


3. Layu Fusarium

Cendawan penyebab layu tanaman tomat yaitu Fusarium oxysporum. Tanaman tomat terserang mengalami kelayuan diawali daun-daun tua, kemudian menyebar ke daun-daun muda dan menguning.

Upaya pengendaliannya dengan meningkatkan pH tanah, membinasakan tanaman tomat terserang, melakukan penggiliran tanaman serta penyemprotan secara kimiawi menerapkan fungisida berbahan aktif benomil, metalaksil atau propamokarb hidroklorida. Dosis/fokus sesuai pada kemasan. Sebagai pencegahan, secara biologi berikan trichoderma pada dikala persiapan lahan, usia 20hst dan 35 hst dikerjakan pengocoran dengan pestisida organik pada tanah, model wonderfat dengan dosis cocok anjuran pada kemasan.


4. Busuk Phytopthora

Penyakit busuk tanaman tomat merupakan Phytopthora infestans. Penyakit ini dapat menggagalkan budidaya tomat karena menyerang seluruh bagian tanaman. Batang terserang ditandai bercak coklat kehitaman dan kebasah-basahan. Serangan serius menyebabkan tanaman tomat layu. Daun tomat terserang seperti tersiram air panas. Buah terserang ditandai bercak kebasah-basahan yang menjadi coklat kehitaman dan lunak. Pengaturan kimiawi mengaplikasikan fungisida sistemik, teladan bahan aktif yang dapat diaplikasikan ialah metalaksil, propamokarb hidrokloroda, simoksanil atau dimetomorf dan fungisida kontak, teladan bahan aktif yang bisa dipakai yakni tembaga, mankozeb, propineb, ziram, atau tiram. Dosis/fokus cocok pedoman pada kemasan.


5. Bercak Kuman

Bercak kuman tanaman tomat merupakan kuman Xanthomonas vesicatoria, berkembang cepat terutamanya pada musim hujan. Serangan ditandai adanya bercak berwarna gelap mengkilap. Pengontrolan kimiawi menerapkan bakterisida dari kategori antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin, atau dari kategori anorganik seperti tembaga. Dosis/konsentrasi pantas pada kemasan.


6. Bercak Daun Septoria

Penyakit ini disebabkan oleh serangan cendawan Septoria lycopersici. Cendawan menyerang segala fase pertumbuhan. Gejala serangan berupa bercak-bercak berwarna coklat yang akibatnya berubah keabu-abuan pada permukaan daun bagian bawah, tepi daun berwarna hitam. Pengendalian kimiawi mengaplikasikan fungisida sistemik, teladan bahan aktif yang bisa digunakan yakni benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol, dan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. Dosis/fokus sesuai pada kemasan.


7. Lunak Bakteri

Penyakit ini disebabkan oleh serangan kuman Erwinia carotovora. Serangan pada daun ditandai adanya bercak berair disertai perubahan warna daun menjadi kecoklatan, terlebih daun segar, serangan pada batang menyebabkan tanaman tomat runtuh. Pengendalian kimiawi menerapkan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin, atau dari klasifikasi anorganik seperti tembaga. Dosis/fokus pantas pada kemasan.


8. Virus

Virus adalah penyakit yang paling banyak menggagalkan budidaya tomat. Virus tanaman tomat diantaranya ToMV, PVX, TMV dan CMV. Virus yakni penyakit yang sungguh-sungguh berpotensi memunculkan kegagalan terutama pada musim kemarau. Gejala serangan biasanya ditandai pertumbuhan tanaman tomat mengerdil, daun mengeriting dan terdapat bercak kuning kebasah-basahan. Penyakit virus hingga ketika ini belum ditemukan penangkalnya. Penyakit virus ditularkan dari satu tanaman ke tanaman lain melalui vektor atau penular. Beberapa hama yang benar-benar berpotensi menjadi penular virus diantaranya thrips, kutu daun, kutu kebul, dan tungau. Manusia dapat juga berperan sebagai penular virus, baik melewati alat-alat pertanian maupun tangan khususnya saat perempelan.

Beberapa upaya penanganan virus antara lain : membersihkan gulma (gulma berpotensi menjadi inang virus), memegang hama/serangga penular virus, membinasakan tanaman tomat terserang virus, kebersihan alat dan memberi pemahaman terhadap kekuatan kerja supaya tidak ceroboh ketika mengerjakan penanganan kepada tanaman tomat.


Trik Pembatasan Hama dan Penyakit Pada Budidaya Tomat

Pembatasan hama ulat tanah dan nematoda dilaksanakan secara bersamaan cukup satu kali pemberian insektisida, yaitu 1gram рег lubang tanam.

Pengendalian hama ulat grayak, ulat buah, kutu daun, kutu kebul, lalat buah dan penyakit menggunakan pestisida mesti dijalankan berseling atau penggantian bahan aktif yang tertera di atas tiap-tiap melakukan penyemprotan (jangan menerapkan bahan aktif yang sama secara berturut-turut).

Panen Tomat tipe determinite bisa dipanen pada usia 65 hst dan tipe indeterminate umur 75 hst. Buah 25% masak siap untuk dipanen.

Tahap selanjutnya dalam tips metode menanam tomat yang baik ialah penanaman. Lakukan tahap ini dengan metode mengambil bibit yang sudah disemaikan komplit dengan akar dan tanahnya kemudian tanam di dalam media. Usahakan agar menanamnya agar dalam agar tanaman tomat tak mudah ambruk. Setelah di tanam, siram tomat dengan memakai air yang telah dicampur pupuk urea. Anda tak perlu mencampurkan terlalu banyak pupuk. Cukup dengan 1/2 liter air yang dicampurkan dengan 1/2 sendok teh urea untuk tiap-tiap tanamannya.

Pada dikala menanam pastikan supaya tanaman tomat diberi jarang yang cukup lebar agar mereka tumbuh maksimal. Jarank yang dianjurkan merupakan 30x30cm. Untuk yang ditanam di polibag Anda tak perlu risau dengan jarak. Cukup sesuaikan saja pantas ukuran tanaman.

Untuk pekan-minggu pertama penanaman tomat sebaiknya dihindarkan dari cahaya sang surya secara segera terutama pada siang hari.


Ada 6 komponen penting dalam level ini, yakni :

Penyiraman : sebaiknya dijalankan 2x sehari atau pada saat media tanam menonjol kering. Jangan terlalu banyak melaksanakan penyiram karena sekiranya terdapat air yang tergenang akan menyebabkan timbulnya penyakit.

Pemupukan : cukup berikan 1 sdm pupuk NPK yang ditanam di dalam tanah dengan jarak kurang lebih 10cm dari batang tanaman. Pemberian pupuk dijalankan setiap 2 minggu sekali. Perlu diketahui bawah tanaman tomat lebih membutuhkan unsur P daripada faktor N, jadi sesuaikanlah pupuk yang Anda pakai.

Pembinasaan gulma : Seperti yang kita tahu gulma mengabsorpsi nutrisi yang mesti diperuntukkan tanaman kita. Cukup dengan menyiangi tanaman-tanaman gulma hal yang demikian atau dengan langkah preventif dengan menambahkan mulsa pada permukaan tanah.

Pemasangan Lanjakan : Tanaman tomat boleh dikatakan amat rapuh dan memerlukan sandaran/lanjakan supaya dapat tumbuh dan berkembang. Karenanya, dikala tanaman tomat sudah mulai besar, perlu ditambahkan lanjakan untuk menyangga tubuhnya.

Penguasaan hama : Hama yang paling acap kali menyerang tanaman tomat adalah serangga berukuran kecil berwarna putih yang bernama aphid. Aphid menyerang tanaman tomat dengan menghisap nutrisinya sehingga tanaman tombat tumbuh tidak maksimal. Sistem penanggulangannya adalah dengan memetik daun yang diserang kemudian membakarnya. Atau bila serangga ini sudah menyerang dengan amat parah, dapat juga dipakai pestisida. Anda bisa memperhatikan review perihal variasi-jenis penyakit dan hama pada tanaman tomat dengan membaca arikel berikut : (on progress)

Pemotongan Tunas Baru : sesudah tanaman tomat mulai berbuah, perlu dilakukan pemotongan tunas baru supaya kualitas buah yang diciptakan menjadi lebih baik.


Perempelan dan Pengikatan Tanaman Pada Budidaya Tomat

Perempelan tunas samping tanaman tomat dilaksanakan sampai penyusunan cabang, bagus cabang utama, cabang kedua, ketiga dan seterusnya di atas cabang utama. Jadi, di atas cabang utama, cabang dipelihara yaitu cabang-cabang produktif. Perempelan tunas samping dijalankan pada semua tunas yang keluar di ketiak daun, baik di bawah cabang utama maupun di bawah cabang-cabang produktif.

Perempelan tunas di bawah cabang utama bertujuan mengasah pertumbuhan vegetatif tanaman agar tanaman tomat tumbuh kekar, disamping itu juga menjaga kelembaban tanaman tomat saat tanaman sudah dewasa, meski perempelan tunas di bawah cabang-cabang produktif bertujuan menjaga kelembaban tanaman tomat dan mengoptimalkan produksi.

Perempelan daun tanaman tomat di bawah cabang utama dikerjakan saat tajuk tanaman tomat sudah menutupi segala daun bagian bawah, ketika ini daun telah tidak berfungsi secara optimal, justru amat disenangi hama penyakit tanaman. Perempelan daun juga dikerjakan bagi daun tua/terserang penyakit.

Tomat Marvel adalah tomat buah, di mana ukurannya lebih besar. Berat buah berkisar antara 90-120 gram. Perawatan yang baik sangat memungkinkan menghasilkan buah seberat 130 gram. Dari satu pohon, dengan benih ini Juragan bisa mendapat kira-kira 4-6 kg.

Dari bawah hingga atas buah bermunculan merata dan dalam ukuran yang sama besar. Buah yang muncul hingga pada bagian bawah itu menandakan bahwa tanaman berumur genjah. Panen pertama tomat Marvel dapat Juragan lakukan ketika tanaman sudah berusia sekitar 85-90 hari.

Perwatan tanaman yang akan Juragan lakukan pun akan menjadi sangat mudah karena tanaman telah tahan terhadap layu bakteri dan virus gemini. Mengingat Marvel adalah tomat indeterminate, di mana batang tanaman akan terus tumbuh seiring dengan pembuahan, maka satu hal yang perlu Juragan lakukan adalah melakukan perempelan daun.

Itu dilakukan dengan cara menghilangkan semua tunas batang dan daunnya yang ada di bawah tandan bunga pertama. Biarkan saja tunas yang tebal. Bila ada daun yang menguning hendaknya juga segera Juragan pangkas. Tindakan ini akan memastikan tanaman selalu sehat.

Ukurannya tidak jauh berbeda dengan tomat Marta, Panah Merah. Keduanya sama-sama besar. Namun, ada dua hal yang tidak bisa kita samakan yaitu ketahanan penyakit. Jika tomat Marvel lebih tahan virus gemini, lain dengan tomat Marta yang tahan fusarium dan mosaik. Di lahan Juragan, manakah yang lebih berbahaya?

Popular posts