Ada beberapa cara dalam memelihara ayam kampung:
2. Dengan cara semi Intensif
Dengan Cara Umbaran
Cara ini dengan membiarkan ayam lepas dari kandangnya dan bebas pergi kemana saja.
Dengan diumbar ayam bisa beraktivitas yang memang naluri dia sebagai ayam. Misalnya menggaruk dan menggali tanah, menceker-ceker tanah untuk mencari makanan, sesekali terbang rendah, mengkibas-kibaskan sayapnya, berjemur dibawah sinar matahari, berteduh dibawah pohon bahkan mandi debu dikubangan tanah. Semua itu tidak bisa dilakukan jika ayam dikurung di dalam kandang.
Tapi cara seperti ini menurut saya besar risikonya. Risiko dari penyakit, dicuri orang, ataupun dimangsa hewan lain. Belum lagi kalau lokasi tempat ayam bebas dekat dengan jalan raya. Maka bisa berakibat fatal dengan tertabraknya ayam. Cara umbaran seperti ini cocok dilakukan didesa-desa yang tidak banyak lalu lintas kendaraannya. Sehingga ayam aman untuk dilepaskan begitu saja.
Kemudian, risiko melihara ayam dengan cara umbaran juga dapat berakibat tidak baik sama kebun tetangga. Ayam akan merusak tanaman
Dengan diumbar ayam bisa beraktivitas yang memang naluri dia sebagai ayam. Misalnya menggaruk dan menggali tanah, menceker-ceker tanah untuk mencari makanan, sesekali terbang rendah, mengkibas-kibaskan sayapnya, berjemur dibawah sinar matahari, berteduh dibawah pohon bahkan mandi debu dikubangan tanah. Semua itu tidak bisa dilakukan jika ayam dikurung di dalam kandang.
Ketika ayam berkeliaran , mereka akan makan sesuatu
yang dijumpai diluar kandang seperti biji-bijian, buah-buahan, cacing,
semut, laron, bekicot dan berbagai hewan lainnya. Itu artinya anda bisa
lebih menghemat pengeluaran untuk pakan mereka.
- Kandungan daging dan telur lebih sehat dibandingkan ayam yang dikurung didalam kandang dengan luas terbatas. Ayam yang diumbar makannya lebih alami terbebas dari pakan ayam yang mengandung pengawet, bebas bergerak yang menyebabkan daging mereka lebih padat.
- Pengendali serangga yang baik
Ayam suka makan berbagai macam serangga. Ketika mereka bebas berkeliaran, mereka dapat menangkap lebih banyak serangga.
- Pemupukan dan mengaerasi tanah
Ayam suka melakukan rutinitas menggaruk, mamatuk dan
membuang kotoran ditanah. Secara tidak langsung ikut berperan dalam
menyuburkan tanah.
- Lebih alami
Tapi cara seperti ini menurut saya besar risikonya. Risiko dari penyakit, dicuri orang, ataupun dimangsa hewan lain. Belum lagi kalau lokasi tempat ayam bebas dekat dengan jalan raya. Maka bisa berakibat fatal dengan tertabraknya ayam. Cara umbaran seperti ini cocok dilakukan didesa-desa yang tidak banyak lalu lintas kendaraannya. Sehingga ayam aman untuk dilepaskan begitu saja.
Kemudian, risiko melihara ayam dengan cara umbaran juga dapat berakibat tidak baik sama kebun tetangga. Ayam akan merusak tanaman
Semi Intensif
Menurut saya, cara ini lebih bagus. Ayam dibebaskan tapi diberikan batasan pergerakannya. Cara seperti ini biasanya dengan memberi pagar sekitar pekarangan dengan cara keliling. Sehingga ayam tidak bisa pergi keluar dari daerah pekarangan yang telah kita buat. Yang penting dalam pekarangan kita tersedia rerumputan ataupun tumbuhan-tumbuhan lain yang bisa di konsumsi oleh ayam kita. Dengan system seperti ini, kita juga harus memberikan ayam makan pagi dan Sore hari.
Budidaya ayam kampung dengan sistem semi intensif dapat menghasilkan
ayam yang berat badannya lebih besar dari sistem umbaran. Pemeliharaan
dan pakan yang baik pun akan membuat kita mampu memanen lebih banyak
telur.
Kandang Ayam
Dalam Ternak Ayam Kampung dianjurkan jarak kandang dengan permukiman
minimal 5 m, tidak lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi
udara cukup baik. Sebaiknya memilih lokasi yang agak rindang dan
terhalangi oleh bangunan atau tembok lain agar angin tidak berhembus
langsung ke dalam kandang.
Ukuran kandang : tidak ada ukuran yang pasti mengenai besarnya.akan tetapi ada anjuran sebaiknya lebar kandang antara 4-8 m dan panjang kandang tidak lebih dari 70 m. Tiap meter persegi sebaiknya diisi antara 45-55 ekor DOC ayam kampung sampai umur 2 minggu, kemudian jumlahnya dikurangi sesuai dengan bertambahnya umur ayam.
Bentuk kandang yang dianjurkan adalah bentuk postal dengan lantai yang dilapisi litter yang terdiri dari campuran sekam, serbuk gergaji dan kapur setebal ± 15 cm. Model atap monitor yang terdiri dari dua sisi dengan bagian puncaknya ada lubang sebagai ventilasi dan bahan atap menggunakan genteng atau asbes.
Pemeliharaan Ayam Kampung di bagi dalam dua fase yaitu fase starter (umur 1-4 minggu) dan fase finisher (umur 5-8 minggu). Pada fase starter biasanya digunakan kandang bok (dengan pemanas) bisa bok khusus atau juga kandang postal yang diberi pagar. Suhu dalam kandang bok biasanya berkisar antara 30-32°C.
Pakan
Pakan mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha. Pakan untuk ayam kampung pedaging sebenarnya sangat fleksibel dan tidak serumit kalau kita beternak ayam pedaging, atau ayam petelur.
Bahan pakan yang bisa diberikan antara lain : konsentrat, dedak, jagung, BR 1, BR 2, pakan alternatif seperti sisa dapur/warung, roti BS, mie instant remuk, bihun BS, dan lain sebagainya. Yang terpenting dalam menyusun atau memberikan makan adalah kita tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) sebesar 12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg.
Jumlah pakan yang diberikan sesuai tingkatan umur adalah sebagai berikut :
- 7 gram/per hari sampai umur 1 minggu
- 19 gram/per hari hingga usia 2 minggu
- 34 gram/per hari sampai umur 3 minggu
- 47 gram/per hari sampai umur 4 minggu
- 58 gram/per hari hingga usia 5 minggu
- 66 gram/per hari sampai umur 6 minggu
- 72 gram/per hari sampai umur 7 minggu
- 74 gram/per hari hingga usia 8 minggu
Jangan pernah memberikan makanan ayam dari sisa nasi bungkus yang dibeli dari warung, karna rentan akan penyakit menular dari daging ayam yang ada di makanan tersebut.