Sunday, 9 February 2020

Berternak Ikan Lele di Kolam Terpal

Nama-nama ikan lele di Indonesia

Lele, secara ilmiah terdiri dari banyak spesies. Tidak mengherankan pula apabila lele di Nusantara mempunyai banyak nama daerah. Antara lain: ikan kalang (Sumatra Barat), ikan maut (Gayo), ikan seungko (Aceh), ikan sibakut (Karo), ikan sibahut (Toba), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makassar), ikan cepi (Sulawesi Selatan), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah) atau ikan keli (Malaysia), ikan 'keli' untuk lele yang tidak berpatil sedangkan disebut 'penang' untuk yang memiliki patil (Kalimantan Timur).

Di negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), gura magura (Srilangka), dan 鲇形目 (Tiongkok). Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Nama ilmiahnya, Clarias, berasal dari bahasa Yunani chlaros, yang berarti ‘lincah’, ‘kuat’, merujuk pada kemampuannya untuk tetap hidup dan bergerak di luar air.

Lele yang akan kita bahas kali ini adalah jenis Lele Dumbo/Jumbo (Clarias gariepinus) . Kenapa dinamakan dengan lele Dumbo/Jumbo? Karena lele ini lebih besar dari lele kampung dan juga lebih cepat berkembang dari lele kampung.



Habitat

Lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin, kecuali lele laut yang tergolong ke dalam marga dan suku yang berbeda (Ariidae). Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Bahkan ikan lele bisa hidup pada air yang tercemar, misalkan di got-got dan selokan pembuangan.

Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam, ikan lele memijah pada musim penghujan. Walaupun biasanya lele lebih kecil daripada gurami umumnya,namun ada beberapa jenis lele yang bisa mencapai panjang 1-1,5 m dan beratnya bisa mencapai lebih dari 2 kg,contohnya lele Wels dari Amerika.
Buat di Ternakin

Lazimnya masyarakat berternak lele di kolam tanah sekitaran sawah. Tapi bisa juga diternakin didalam bak, tong/drum dan kolam terpal. Bagi teman-teman yang tidak punya lahan luas dan tidak ada sumber air, cara berternak lele dengan media terpal mungkin bisa jadi pilihan. Disamping biayanya tidak besar, lahan yg dibutuhkan juga tidak luas. Karena bisa menggunakan lahan 3x1 m. 

Untuk model pembuatan kolam terpal ada dua cara yang biasa dipakai oleh peternak/pembudidaya lele dumbo. Cara yang pertama membuat kolam terpal pada tanah yang digali. Sedangkan cara yang kedua adalah membuat kolam terpal dengan kerangka dari kayu/bambu sebagai penyangga atau dinding.

Dari kedua model kolam terpal tersebut, yang sering dipakai adalah model yang kedua yaitu kolam terpal dengan kerangka sebagai penyangga/dinding. Atau bisa juga dikombinasikan kedua mode tersebut, yaitu dengan menggali tanah tapi tidak dalam (sekitar 15-20cm) dan membuat kerangka kayu sebagai penyangga dindingnya.

Dalam pembuatan kolam terpal, ada yang perlu diperhatikan supaya mendukung keberhasilan yang maksimal. Sebelum kolam terpal ditebari benih, sebaiknya terpal dicuci dengan cara disikat supaya bau lem dan zat kimia yang masih menempel bisa hilang. Setelah itu, biarkan kolam kering sampai satu hari. Kemudian isi kolam terpal dengan air setinggi 30 cm dari permukaan tanah, lalu biarkan air tersebut selama dua minggu.

Selanjutnya siapkan benih yang akan disebar. Namun, jangan langsung dimasukkan ke kolam terpal. Apabila benih yang baru beli dibungkus dengan plastik, maka masukan dulu ke dalam ember yang diisi air terpal. Biarkan sejenak agar benih lele secara perlahan bisa beradaptasi.

Hal ini dilakukan untuk menghindari benih lele yang kaget dengan lingkungan baru sehingga menyebabkan benih mudah mati. Lele dumbo biasanya akan tumbuh besar dengan baik dan sehat apabila diberi pakan organik. Maka dalam pemberian pakannya jangan terlalu monoton.

Pembuatan Kolam
  • Hal pertama yang kita lakukan adalah menyiapkan terpal untuk kolam lele kita nantinya. Pada umumnya, harga terpal per meternya sekitar Rp 9000,-. Sehingga, jika kita akan membuat kolam dengan ukuran sekitar 10 x 8, maka kita cukup menyiapkan uang sekitar Rp 720.000,- saja.
  • Selanjutnya, kita bisa menggunakan dasar kolam dengan menggali tanah sesuai dengan ukuran kolam yang kita butuhkan. Namun, ada baiknya jika Anda adalah seorang pembudidaya lele yang masih pemula, Anda cukup menggunakan kolam dengan ukuran 5 x 2 meter saja. Karena hal ini dapat meminimalkan kerugian, jika gagal panen nantinya.
  • Ketika Anda membuat dasar kolam dengan menggali tanah, usahakan tanah tergalih dengan kedalaman sekitar 70 cm sampai 1 meter. Sisa tanah galian tadi, sebaiknya jangan dibuang, jadikan saja tanggul kolam di bagian bibir kolam dengan ketinggian sekitar 30 sampai 50 cm. hal ini diperlukan agar kolam tidak mudah jebol nantinya, ketika hujan dan banjir.
  • Langkah terakhir yaitu membuat beberapa reng atau pagar kolam dari bamboo. Susunlah reng-reng tersebut di atas tanggul kolam dengan ketinggian sekitar 35cm. untuk bagian sudut kolam, sebaiknya gunakanlah bamboo yang utuh alias jangan bamboo yang sudah dibelah.


Jadi, jika dihitung keseluruhan, kolam pertumbuhan lele nantinya memiliki ketinggian sekitar 125 sampai 130 cm.

Siapkan Benih


Untuk budidaya lele, kita harus memilih benih ikan lele untuk pembesaran yang memiliki ukuran sekitar 5 sampai 7 cm dan usahakan seragam alias sama. Missal, seperti ini, ketika Anda membeli benih dengan ukuran 6 cm, maka semuanya harus sama ukurannya yaitu 6 cm.

    Nah, jika sudah mengetahui memilih ukuran benih lele, saatnya Anda memilih benih ikan lele yang berkualitas. Cir-ciri benih ikan lele yang berkualitas ini di antaranya sebagai berikut:

  1. Tubuh pada ikan lele yang seimbang, merupakan ikan lele yang berkualitas. Maka dari itu, Anda perlu memperhatikan antara ukuran kepala danbadan pada ikan lele tersebut.
  2. Ukurannya harus seimbang. Selain itu, Anda juga perlu memilih ikan lele yang gerakannya lincah dan sungut berseri alias tidak pucat, juga warna tubuh yang mengkilap. Ini menunjukan bahwa ikan lele tersebut merupakan ikan yang tidak cacat.
  3. Kita juga perlu memperhatikan tingkah laku pada ikan lele tersebut. Ikan lele yang baik atau berkualitas adalah ikan yang tidak berdiri atau menggantung ketika berada di dalam air. Dengan kata lain, ikan lele yang aktif merupakan ikan lele yang berkualitas.
Semakin berkualitasnya ikan lele Anda, maka semakin mahal pula ikan lele Anda nantinya. 


 Persiapan Menebar Benih

Jika kolam dan benih sudah disiapkan, langkah selanjutnya bukan langsung menebar benih ke kolam, melainkan mempersiapkan terlebih dahulu sebelum benih disebar ke kolam. Ada dua tahapan dalam persiapan tersebut, yaitu mengisi air di kolam dan pemupukan pada benih ikan lele. Sama halnya seperti tumbuhan, bahwa ikan pun juga terdapat proses pemupukan. Berikut ini adalah langkah-langkah sebelum penebaran benih ke kolam:

  • Pertama, isi kolam dengan air bersih yang tidak bercampur dengan limbah apapun. Isilah hingga air mencapai ketinggian sekitar 40 cm.
  • Selanjutnya, siapkan pupuk kandang seperti kotoran kambing atau domba. Masukan pupuk tersebut ke dalam karung. Bagilah pupuk menjadi dua bagian.
  • Setelah pupuk dibagi menjadi dua bagian, maka letakan kedua karung tersebut ke dalam kolam dengan kondisi pupuk masih berada di dalam karung tersebut. Anda bisa meletakkan karung di bagian pinggir atau tengah kolam. Nantinya, karung tersebut akan bergerak dan mengambang bebas di permukaan kolam.
  • 2 minggu kemudian, celupkan karung berulang kali seperti membuah the lalu angkatlah kedua karung tersebut. Menggunakan teknik celup ini agar pupuk tersebut dapat terserap total oleh air.

Setelah melakukan keempat langkah tersebut, Anda sudah bisa menebarkan benih ikan lele ke kolam Anda.

Menebar Benih Lele

Nah, saatnya Anda bertanya bagaimana caranya menebar benih lele ke kolam yang benar itu. Sebenarnya, penebaran benih lele yang benar itu ketika pagi atau sore hari. Hal ini sangat baik dilakukan agar terhindar kontak langsung dengan sinar matahari yang menyengat. Karena, air yang kondisinya panas akan mengakibatkan benih lele cepat mati karena stress kepanasan. Kayak orang aja ya, hehe.

Nah, sebelum Anda menebarkan benih lele ke kolam, wadah tempat bibit lele yg berisi air diletakin kedalam kolam pelan-pelan, kemudian tutup wadahnya dibuka lalu dimiringkan sampai airnya keluar berlahan bersamaan dengan benih lele tersebut.

Kenapa harus dibuat seperti itu? Ini menjaga agar benih lele yang akan dimasukkan tidak kaget/stress dengan perubahan jenis air yg akan menjadi tempat tinggalnya.




Pemeliharaan Ikan Lele

Di dalam budidaya lele, ada beberapa hal penting dalam memelihara ikan lele yang perlu kita ketahui agar lele yang kita budidaya dapat tumbuh dengan baik dan berkualitas. Berikut ini adalah beberapa hal penting dalam pemeliharaan lele.

  1. Ada dua hal penting dalam pemeliharaan ikan lele yaitu pengelolaan air dan pemberian pakan lele.
  2. Dianjurkan untuk tidak mengganti air di kolam sebelum masa panen tiba. Karena, kita harus tetap menjaga ketenangan air kolam saat lele dalam masa pertumbuhan. Selain itu, kita juga perlu memperhatikan cara menguras kolam. Ketika menguras kolam, sebaiknya jangan menggunakan cara sirkulasi, karena dengan cara tersebut dapat mengurangi keasaman air kolam.
  3. Anda boleh saja menambah air kolam, namun dengan catatan bahwa benih lele sudah diberi makan. Dan lakukan penambahan air secara bertahap.
  4. Hal penting selanjutnya yaitu member makanan. Anda bisa member pakan lele berupa pellet, keong mas, plankton, cacing atau yang lainnya.
  5. Dalam memberikan makan pun juga ada prosedur waktunya. Berilah pakan lele 5 sampai 6 kali dalam sehari dengan jarak sekitar 2 sampai 3 jam. Sebaiknya, dalam memberikan pakan, setelah matahari terbit agar polusi yang mencemari air hancur dahulu terkena sinar matahari.
 Jika terjadi hujan, sebaiknya jangan memberikan pakan, karena dapat membuat pencemaran zat asam pada pakan nantinya. Pakan yang tercemar, dapat mengganggu kesehatan lele. Tunggulah hujan reda, baru lele bisa kita beri pakan.


Masa Panen Lele

Pada umumnya, lele akan tumbuh besar dengan waktu sekitar 2 sampai 3 bulan, baru bisa dipanen. Kita bisa melihat lele layak panen dengan acuan 1 kg lele berkisar 7 sampai 8 ekor, dan usahakan menggunakan bahan yang licin saat memanen agar tidak membuat tubuh ikan lele tersebut jadi lecet. Jangan pula memanen lele yang usianya belum cukup umur.





Anda bisa menyurutkan kolam dahulu, lalu panen dengan menggunakan serokan dan masukan ke dalam wadah plastik. Anda juga bisa menggunakan jaring untuk mengambil lele-lele tersebut agar pengerjaan lebih efisien waktu. Anda harus hati-hati saat menangkap lelenya karena mereka bisa agresif juga. Siapkah wadah yang luas untuk menampung hasil tangkapan lele anda.

Setelah selesai, isi kembali kolam air dan kembalikan lele-lele yang belum siap panen ke kolam. Sementara itu, lele hasil panen sudah siap baik untuk di jual kembali atau dikonsumsi sendiri. Berikan air agar lele-lele tersebut tidak cepat mati saat dibawa jauh dari kolam.

Popular posts